Selasa, 31 Agustus 2010

MENYERAH, tak mau KALAH

By: indah PS
110810-1450

Ada kebosanan yang terus menyelinap
Ada kesendirian yang selalu ingin ku akhiri
Namun banyak batasan yang tak pernah lelah menghampiri
Ku berjalan seiringan dengan deru nafas ini
Melangkah mengikuti sesatnya kaki
Tanpa tahu apa gerangan yang tengah ku cari
Ada sinar yang meredup dalam setiap pandanganku
Ketika ku ingin berbuat tuk sesuatu yang baru
Inginku dapati diri dengan kobaran api
Namun mungkin memang hanya gurauan
Kala kau lihat ku menyendiri sepi
Seperti ikan yang hampir mati
Nafas sesak, dan tubuh memberontak

Namun apa daya...
Setiap langkah hanya semu
Yang mencoba meniti perjalanan abadi
Kau terus bermimpi
Sebuah impian tanpa lentera pengorbanan
Kau enggan mati
setelah kelelahan dalam perjalanan
kau merusak sebuah arti
dengan tatapan tanpa alasan
nafasmu, gerakmu, langkahmu masih jelas dalam ingatan
atau bahkan akan tetap ingin kau lakukan
namun yang ku dapati kau beku
kaku, bersiap mati
menunggu ajal menjemputmu
dan penyesalan menemani kuburmu
lantas apa yang ada dalam benakmu saat itu??
Apakah akhir sebuah perjuangan
Atau hanya sebagian kecil dari pencapaian??
Banyak yang lelah berlari, namun tetap berusaha berjalan
Ada yang tak mampu berjalan, namun berjuang meski ada yang memapahnya
Bahkan yang terkapar ingin terbang melihat indah dunia
Lihat bayangmu??
Hitam, tanpa ada debu yang berani mendekat
Namun lihat sosokmu,,
Kaku dan bagai enggan dengan kematian.

By:beauty-indah PS

Jumat, 20 Agustus 2010

Undangan Buka Puasa Bareng Alumni DMP'04 Diniyyah Puteri Padang Panjang

haloo guyss..(halah)

Aassalamualaikum ukhtiii....Kaifahaluki?? (ini baru bener,,putri sejati alumni Diniyyah puteri,heheh)

Bismillahirrahmanirrahim



MENGINGAT
saat ini bulan Ramadhan penuh Berkah dan Ampunan, dan sangat baik untuk menjalin Silaturahmi, dan banyaknya permintaan untuk adanya reuni.

MENIMBANG
Sudah lebih dari 6 tahun kita lulus dari DMP Diniyyah Puteri Padang Panjang dan belum pernah mengadakan silaturahmi terutama alumni di Padang dan sekitarnya

MEMUTUSKAN
Akan mengadakan Buka Puasa Bersama Alumni Diniyyah Puteri Padang Panjang DMP 2004
InsyaAllah akan di laksanakan di:



Tempat : RM. Lamun Ombak
(Simp. Presiden sepanjang jalan Khatib juga, Depan LIA lamo)
PADANG- Sumatera Barat
Hari/Tgl : Rabu / 1 September 2010
(Pemindahan jadwal mengingat jadwal kuliah di Kota Padang dan
tanggal 1 adalah tanggal optimis mahasiswa dengan kantongnya,,hahaha)
Waktu : 16.30 - 20.00 WIB
HTM : Rp.20.000 - Rp.30.000 (dalan negosiasi)

Cara menuju Lokasi:

1. Jika kamu dari: UNAND, Tabing, UNP, Basko --> Naik Bis Kota jurusan Khatib Sulaiman minta turun di Simpang Presiden. (simpang empat). Lokasi ada di seberang tempat anda turun. Ongkos Rp.2000,-

2. Untuk rute lain sedang di pelajari oleh PJ di Padang


Agenda :

* Buka puasa Bareng (so pasti
* Shalat berjamaah (salah satu dari kita jadi imam)
* Kultum (salah satu dari kita juga,,anak pesantren gitu lhooo,hahha)
* Silaturrahmi
* Mangumpuaan nan taserah mamanggia nan jauah :D :D
* games
* Foto-foto
* Jangan Lupa bawa mukenah masing-masing :D :D
* atau bawa makanan lagi juga boleh..hahahhaa
* Yang punya kamera atau handycam di harapkan sekali untuk di bawa...


nah kalau kita banyak yang ikut Insya Allah rencana ini bisa terealisasi.

untuk info lebih lanjut silahkan di diskusikan di FB dengan link dan tolong di sebarkan kepada angkatan kita lainnya :D :D

atau hubungi

Indah PS : 0857 1820 6432

usulan lain tetap di terima

Untuk usulan Web cam akan segera di pertimbangkan melalui sidang Paripurna,, jika sulit untuk di realisasikan maka silahkan menunggu slide show kegiatan ini di FB :D :D

MOHON SEKALI UNTUK Di SEBARLUASKAN



Panitia:

Ketua Pelaksana : Indah Permata Sari

PJ kota padang : Novely Deaisha Irham

PJ Perlengkapan : Wetsqia Sauqi Arsas

PJ Publikasi : Semua alumni berkewajiban mempublikasikan

PJ Dokumentasi : Citra Anggun Sari dan Nofa Marda Aini

Panitia di atas cuma formalitas, karena sesungguhnya ini acara KITA BERSAMA,,hehehe



Mohon konfirmasi segera yaa ke no yang di atas atau ke note ini (maksimal 2 hari sebelum hari Kegiatan)

Terimakasih

Selasa, 17 Agustus 2010

Marawa Minangkabau versus bendera Jerman

Sebenarnya hal ini udah lama saya sadari, namun baru kali ini naluri menulis saya tergelitik untuk berbagi. Hal ini bermula ketika sehari sebelum perayaan HUT RI 17 Agustus. Karena libur dan tidak ada kesibukan akhirnya saya putuskan untuk keliling kota tempat saya tinggal (Bukittinggi) dengan sepeda motor saya.

Sepanjang perjalanan di setiap kantor Pemerintahan ataupun swasta, sekolah-sekolah, dan tempat-tempat strategis lainnya di hiasi dengan Marawa. Marawa merupakan sejenis umbul-umbul di Sumatera Barat (Minangkabau) yang digunakan untuk menyemarakan acara pernikahan orang Minang atau acara-acara penting lainnya.

Nah, saya merasa semakin memiliki kewajiban menjelaskan tentang Marawa karena kehebohan status yang saya tulis di salah satu situs jejaring sosial yang popular saat ini (facebook). Waktu itu saya menuliskan “menjelang peringatan HUT RI ke 65 di Sumatera Barat selain dikibarkan bendera Merah-Putih juga banyak dikibarkan bendera Jerman (hitam-merah-kuning). Dan selanjutnya saya membuat status seolah-olah saya merasakan euphoria HUT RI ke 65 dari negeri Panzer Jerman.

Hal ini sontak membuat para fans dan teman-teman saya di FB heboh karena ke Jerman gak bilang-bilang (hahaha,,korban nih). Jadilah malam itu saya mengikuti aja apa yang mereka katakan. Padahal komentar-komentar di FB saya udah pada gak jelas tuh tapi masih banyak aja yang kaget dengan kepergian saya ke Jerman..hahaha

Akhirnya saya memutuskan menuliskan tentang Marawa ini dengan modal kembali membuka buku pelajaran muatan local waktu saya SD dan SMP. Saat itu nama mata pelajarannya Budaya Alam Minangkabau. Dan dari beberapa sumber blog lainnya.

Baiklah, mari kita lihat gambar di bawah ini: ini lah yang di sebut Marawa

Pemasangan Merawa : Warna Hitam menyatu dengan tiang, Warna Merah ditengah, Warna Kuning dibagian luar.

Sementara itu kita lihat bendera Jerman






Tampak warna antara Marawa dan bendera Jerman sama. Tapi orang Minang lebih suka menyebutkan warna emas untuk warna kuning. Saya tidak tahu pasti ada hubungan kekerabatan apa antara orang Minang dan Jerman (hahahaa…), tapi saya rasa ini kebetulan saja jadi tidak perlu dipertanyakan siapa yang meniru siapa.

Berdasarkan catatan sejarah Jerman menggunakan bendera warna hitam-merah –kuning ini sejak tahun 1832, dan di resmikan setelah PD I 1918. Dalam perjalanannya bendera ini memiliki banyak corak berbeda dengan marawa Minangkabau yang hanya satu corak.

Baiklah kita tinggalkan Jerman, sekarang kita lihat makna apa yang terkandung dalam Marawa Minangkabau. Marawa dengan tiga warna nya melambangkan tiga hal

1. Tiga wilayah adat Minangkabau
2. Tiga kekuatan masyarakat Minangkabau
3. Tiga pola kepemimpinan Minangkabau


Tiga wilayah adat ini maksudnya adalah tiga daerah di Minangkabau yang di yakini asal nenek moyang Minangkabau. Sehingga ketika dilakukan pengembangan ke daerah lainnya maka disebutlah sebagai daerah rantau. Makna dalam marawa tersebut terhadap tiga daerah adapt tersebut adalah sebagai berikut
>> Warna kuning, melambangkan Luhak Nan Tuo (Luhak yang Tua, yaitu daerah Tanah Datar)
>> Warna merah, melambangkan Luhak Nan Tangah (Luhak yang Tengah, daerah Agam)
>> Warna hitam, melambangkan Luhak nan Bungsu (Luhak yang Bungsu, yaitu daerah 50 Kota)

Tiga kekuatan masyarakat Minangkabau masih berhubungan dengan tiga wilayah adat tersebut, yang mana artinya adalah sebagai berikut
>>Warna kuning, melambangkan pengaruh yang tinggi dan berwibawa karena kecerdasan dan menunjukan kemenangan (Luhak nan Tuo)
>> >> Warna hitam, melambangkan kerelaan dan kesabaran dalam berusaha (Luhak nan bungsu)

Hal ini pernah dituangkan dalam sebuah kaset oleh Yus. Datuak Parpatiah dalam kasetnya berjudul ”Pitaruah Ayah”

Wahai nak kanduang, kata ayah
Janganlah bosan mendengarkannya
Bercerita takkan lama
Hanya karena berat menyimpannya

Jika anak harus menimbang
Simaklah dengan dalil mata batin
Adapun tubuh manusia,
terbangun dari tiga rongga
Pertama rongga di atas
Kedua rongga di tengah
Ketiga rongga di bawah

Yang dimaksud rongga di atas,
ialah ruang di kepala.
Berkeinginan ilmu pengetahuan

Tersebut rongga di tengah,
yaitu dada, rumpun hati
Sangkar iman, lubuk agama,
Inilah pedoman jurumudi.

Yang mana pula rongga di bawah.
Lambung musti diisi
Perut minta dikenyangkan.

Umpamanya alam Minang Kabau,
yang terdiri dari tiga luhak.
Bernama luhak nan Tiga.

Pertama Luhak nan Tuo
Lambang Kucing warnanya kuning
Tinggi pengaruh berwibawa
Kuning tanda kemenangan.
Adapun arti yang terkandung
Orang cerdas adikuasa
Sumber ilmu pengetahuan
Science-tehnologi kata orang sekarang

Kedua luhak nan Tengah
Simbol merah Harimau Campa
Berani karena benar
Hukum tidak makan banding
bernama perintah Syarak.
Penampilan baik, tampanpun ada
Terserah cara memasangkan
Moral-spiritual cara baru

Ketiga, luhak nan bungsu
Corak hitam, lambang kambing hutan
Rela dan sabar berusaha
Rumput tak ada tentang daun
Karena padi makanya jadi
Karena emas makanya kemas
Berbicara harus dengan uang
Berjalan tentu dengan kain
Jika bekerja harus makan
Ekonomi bahasa canggihnya

Itulah tali sehelai pilin tiga
Tungku nan tiga sejerangan
Jika kita ingin sempurna
Menjadi orang beharga
Sejalan rohani dengan jasmani
Dunia dapat, akhirat tercapai


Makna yang terakhir dari marawa ini ialah tiga pola kepemimpinan di Minangkabau yang di sebut “Tungku Tigo Sajarangan, Tali Tigo Sapilin“, terdiri dari Niniak Mamak, Alim Ulama, Cadiak Pandai.

Tungku tigo sajarangan, maksudnya ketika memasak diperlukan tiga buah batu sebagai tungku untuk mengokohkan tempat kuali atau periuk. Begitu juga dengan kepemimpinan di minangkabau, ketiganya sebagai pilar penyangga masyarakat Minangkabau. Jika salah satunya hilang, maka akan terjadi kesenjangan.

Tali Tigo Sapilin diibaratkan tiga utas tali yang dipilin menjadi satu,sehingga menjadi kuat. Tali Tigo Sapilin adalah tamsil pedoman ketiga kepemimpinan masyarakat, antara lain aturan adat, agama dan undang-undang.

>> Niniak mamak adalah penghulu adat di dalam kaumnya.
>> Alim ulama adalah orang yang memiliki ilmu agama yang akan membibing masyarakat mengenai agama.
>> Cadiak pandai adalah orang yang memiliki ilmu pengetahuan dan dapat menyelesaikan masalah dengan cerdik serta menguasai undang-undang. Sehingga sebagai tempat bertanya bagi masyarakat dan pendamping bagi Niniak mamak dan Alim ulama.

Begitulah tungku tigo sajarangan sebagai pilar penyangga masyarakat minang yang digambarkan dalam marawa.

Begitulah teman-teman kenapa saya mengatakan sedang berada di jerman, karena pada saat persiapan 17 Agustus di pasang Marawa dimana-mana untuk menambah semaraknya HUT RI 65

kesimpulannya:



Dirgahayu Republik Indonesia ke 65
Maju Terus Negeri Ku – Proud to be Indonesian


(disarikan dari berbagai sumber, diantaranya www.nagari.or.id )

Kamis, 12 Agustus 2010

Sepenggal kisah masa lalu (Diniyyah Puteri)

Perguruan Diniyyah Puteri
Mendidik Puteri sejati
Untuk agama dan bangsa ku berbakti padanya
Perguruan Diniyyah Puteri
Harapan Bu Pertiwi
Menjunjung tinggi agama Islam
Dan tanah air kita..
Doakanlah selalu..
Diniyyah puteri..
Agar di lindungi yang Maha Esa
Tak kan ku biarkan segala yang menghalangi
Membina masyarakat
Dan tanah air kita..


(mohon maaf jika ada kesalahan penulisan lirik,,jika ada kesalahan mohon segera koreksi ke saya, :D :D)

Masih ingatkah kau kawan lirik lagu di atas?? Ya meski dengan terbata-bata namun akhirnya saya mampu mengingatnya kembali..Lagu penuh semangat dan sedikit heroik itu kita nyanyikan setiap hari Sabtu saat upacara bendera (tak usah di bahas lah kenapa kita Upacara Bendera nya hari Sabtu yaa...hahah). Lirik lagunya begitu simple namun dengan makna luas dan doa tulus yang menginterpretasikan cita-cita luhur sang Pendiri Perguruan Diniyyah Puteri Padang Padang (Din-Put).

Melihat cita-cita beliau yang begitu mulia pertanyaan yang seharusnya muncul di benak kita semua adalah sudah kah kita menjadi ”Putri sejati” seperti yang beliau citakan?? Ya biarkan hati kecil kita yang menjawab,, karena memang hanya kita dan yangg Maha Kuasa yang tahu.

Bukan berniat menggurui, tapi hanya mengingatkan. Menjadi lulusan atau alumni Din-Put ternyata kita mempunyai tugas besar kawan...(*sayangnya kita baru menyadari saat sudah hengkang dari sana,,hehehe)
Sudah lah kita tak usah berlarut-larut dengan penyesalan ini,,anggap saja beberapa paragraf di atas Kultum setelah shalat maghrib yang menjadi bagian dari kegiatan rutin kita (karena saya masih obsesi untuk kultum dengan baik di mimbar itu, sayangnya sebelum sempat terwujud Tuhan mengkehendaki saya mengenyam pendidikan di negeri lain..,:D :D ).

Kawan marilah kita sekedar bernostalgia dengan Perguruan tercinta itu (klo udah tamat bilangnya Perguruan Tercinta,,haha). Karena kita ada karena masa lalu itu,, bukan berarti larut dengan masa lalu atau kebahagiaan masa lampau hanya mengenang dan meningkatkan syukur kita betapa Allah telah merancang semua yang terbaik untuk umatnya.



Pertama menginjakan kaki di Din-Put tak banyak yang bisa saya gambarkan, karena saat itu kita masih belia. Seorang tamatan SD usia sekitar 11-12 tahun nekat pisah dari orang tua dan hidup mandiri di sebuah asrama untuk menuntut ilmu agama. Lihatlah kawan betapa hebatnya kita saat itu, di saat masih banyak anak se-usia kita yang menghabiskan sebagian besar waktu mereka di rumah orang tua bahkan masih bisa tidur di bawah ketiak orang tua mereka, kita memberanikan diri menghadapi dunia baru dengan suasana yang beda 100% dari biasa. Subhanalloh kita patut bersyukur menjadi bagian dari wanita-wanita tangguh yang merintis kemandirian dari usia belia.

Momen apa yang paling rekan-rekan ingat dengan asrama kita kawan? Subuh hari dibangun kan dengan lantunan ”asholaahh” dari bunda Isnawati Djar, berwudhuk dengan ratusan santri lainnya, shalat subuh berjamaah bareng, piket menyusun kasur, antri makan, belajar di sekolah, kegiatan asrama lain, shalat berjamaah hampir di semua waktu, tidur dengan puluhan teman lainnya dalam satu ruangan, atau bahkan harus menangis tengah malam karena takut ke tabek (toilet,red) pada malam hari?? Yah,,rangkaian kegiatan kita secara garis besar kawan. Fantastis kita dari usia belia di didik dengan kedisiplinan berperilaku, Subhanalloh.

Ada lagi kawan, jangan lupakan pada hari jumat pagi kita pernah melakukan kegiatan yang kita anggap tidak terlalu penting dan agak memalukan. Saat jalan pagi kawan. Aghh kalau saya ingat ini rasa nya saya akan terus tersenyum atau tertawa sendiri, entah itu karena menertawakan diri kegiatan itu, atau malah menertawakan diri sendiri. Jalan pagi udah kayak pawai Ta’ruf bo..Bahkan tidak jarang saya termasuk sebagia kecil santri yang tidak menyukai kegiatan ini,hahhahaa *ketauan dah bandelnya.

Selajutnya, bagaimana kalau kita coba mengingat bagaimana kita mengantri makan baik pagi,, siang, atau sore?? Hmmm,,,seperti penerima BLT saat ini kah?? Dengan kupon makan di tangan, perut yang tidak bisa di ajak kompromi tetap saja keroncongan masih harus ngantri (baca: rebutan) untuk mendapatkan makan..hahhaa....Agaknya ini bagian dari perjuangan hidup kita yang membuktikan mencari makan di dunia luar itu susah.hahaha.. Bahkan tak jarang baju-baju sekolah jadi korban tumpahan berbagai jenis kuah..ckckck,,kasihan mereka yang jadi korban itu.

Kawan,, banyak hal yang menjadi kenangan...yang paling hebat yang tak akan pernah di lupakan terutama oleh angkatan 2004 DMP saat kita dengan alasan solidaritas terhadap teman bersama-sama melakukan aksi mogok kepada kakak musyrifah sebagai bentuk perlawanan atas senioritas. Hayoo ngaku siapa yang jadi provokator saat itu hingga setiap ketua asrama kelas 3 DMP saat itu di mintai pertanggungjawaban dan klarifikasi oleh Bunda Is (lebay ya,,:D :D). Tapi kita semua hebat karena berasil membuat perubahan.. Saluutt

Ada lagi kawan yang tidak boleh kita lupakan jika mengingat asrama Din-Put. Setiap sore kita ”Baca Ayat” kawan. Ya benar,, kita membaca bacaan shalat beserta artinya secara bersama-sama, kemudian belajar beberapa kosakata dalam bahasa Arab dan Inggris, dan melantunkan Asma Ul Husna, atau Shalawat kepada Rasulullah SAW. Hadoohh kalau saya di tanya saat ini mungkin ada beberapa bagian yang terlupakan...hehehee

Saya akan mengingatkan kawan-kawan dengan beberapa tempat yang menjadi spot-spot favorit kita selama di asrama

1.Jenjang Seribu
Ada yang pernah ngitung jumlah anak tangganya gak?? Kok di bilang tangga seribu ya?? Padahal seingat saya tidak lebih dari 30 anak tangga. Tempat ini menjadi tempat favorit mejeng (sekarang udah gak ada kali ya), kadang belajar, atau sekedar melihat pemandangan teman-teman lain yang sedang mengambil nasi

2.Koma (Koperasi Makanan)
Sebelumnya saya atas nama pribadi mau minta maaf dulu kepada nenek Raji’ah kalau saya suka ribut dekat Koma nek walaupun belom pernah merasakan siraman air keramat dari nenek..hahaha...Gimana gak jadi tempat favorit coba, selain banyak makanan yang bisa kita beli juga ada TV, waktu saya masih di sana sore sebelum baca ayat suka rame tuh, nonto telenova kalau gak salah :P :P

3.Tangga Mesjid
Nah ni,, tempat kontroversial.hahah.. Bisa buat belajar (buat beberapa orang), mejeng (tentang ini saya gak mau bahas-bahas ah, gak enak,wkwkw), atau buat menatar adik-adik yang di nilai tidak sopan...hahaha..Yang paling saya ingat saya suka meletakan handuk dan pakaian ganti disini kalau mau mandii di tabek besar, :P

4.Ruang Piket
Panggilan piket, atau sekedar melihat orang panggilan piket, atau menunggu telpon orang tua...Bicara di micriphone ruangan piket ini punya daya pikat tersendiri lhoo..saya baru bisa merasakan sensasinya setelah jadi pengurus PMDS, hahaha..karena kita berasa saat berpengaruh saat suara kita di dengar orang seantero asrama...

5.Mesjid
Tidak bisa di elakan lagi ini emang tempat favorit. Buat belajar paling nyaman, bahkan saat gempa di Padang panjang dulu beberapa teman saya yang akhirnya mengungsi tidur di Mesjid berkilah “ya kalau pun memang mesjid ini harus roboh, setidaknya kita meninggal di mesjid” hehhee..

6.Sekolahan bawah
Ada yang menjadikan tempat ini sebagai tempat favorit? Hahaha...kalau saya lebih suka aulanya di banding kelas karena di aula kalau ada acara PMDS atau PKM menjadi kesempatan emas bagi mereka yang mau unjuk gigi dan mau eksis..hahaha

7.Asrama masing-masing
So pastilah,, klo gak jadi tempat favorit mau tidur dimana? Hahaha...jadi ingat ustadzah asrama saya dulu Ust. Tri Handayani (kelas 1 dan 2), Ust. Rahmi dan Umi Rita (kelas 3). Kangen mereka, kangen cara mereka membangunkan kita dii pagi hari, kangen cara mereka mengayomi kita, kangen cara mereka memarahi (baca: mengingatkan) saat kita bandel...Terima kasih buat semua Ustadzah yang menjadi guru asrama di Din Put

8.Jemuran
Haduuhh..ada gak ya yang jadiin tempat satu ini sebagai tempat favorit? Ada kali ya apa lagi kalau di jemuran Husna tu, saya malah bisa bergelantungan berharap bisa nambah tinggi badan..hahaha...

9.Tabek
Saya rasa ini tempat paing favorit bukan?? Coba di ingat-ingat lagi, berapa lama kita menghabiskan waktu disini, berapa kali sehari kita kunjungi, kegiatan apa saja yang kita lakukan disini, mulai dari kegiatan wajib seperti mandi, cuci, wudhuk, dll hingga kegiatan sunnah seperti aksi siram-siraman kalau ada yang ultah, tempat hukuman paling laris bagi mereka yang bersalah..hahaha

Bagaimana kawan, capek bernostalgia ternyata..hahaha....Setidaknya kita pernah menjadi bagian yang sama-sama berjuang saat jauh dari orang tua. Dengan segala kejadian unik, menyedihkan, menyeramkan, bahagia, atau membosankan saat berada dalam penjara suci itu. Meski banyak bagian yang tidak saya ceritakan tapi saya yakin bagian-bagian itu telah melekat di ingatan kita semua..hahhaa..karena ada kisah-kisah yang gak mesti kita publish ke publik kan? :D :D

Salam rindu untuk semua kawan-kawan di DP, unstadzah-ustadzah, Guru-guru di sekolah ( yang paling saya ingat Ibu Mutia dengan “mongolia : Ulanbator” nya) :D :D

*foto menyusul, karena saat ini sedang di Bukittinggi, dan foto-foto ketinggalan di depok
To be continued.....

Rabu, 11 Agustus 2010

Pelajaran tentang hidup

100810,,by indah ps

Apa itu arti hidup??
Engkau bernafas, berjalan, makan dan sebagainya?
Itu memang hidup
Tapi hanya bagian kecil dari kehidupan
Hidup ini adalah kisah
Sebuah cerita dari rangkaian kalimat sebab akibat
Bukan kalimat tanya, atau bahkan kalimat perintah
Setiap yang kau hadapi adalah hasil atas apa yang kau kerjakan
Atau yang kau rencanakan
kau ada saat ini karena masa lalu
bertahan saat ini untuk masa depan
dan berjuang untuk menang
pernah ku pahami arti kehidupan
begitu rumit dan ku mundur dalam kegelisahan
perjalanan telah membuktikan
bahwa hidup adalah pelajaran
mempelajari yang terjadi
belajar dari apa yang kau alami
dan menjadikan pelajaran dari apa yang kau lihat