Senin, 26 Desember 2011

Anaku BUKAN anakmu

Sebuah puisi dari seorang Kahlil Gibran

“Anak adalah kehidupan, mereka sekedar lahir
melaluimu tetapi bukan berasal darimu.
Walaupun bersamamu tetapi bukan milikmu,
curahkan kasih sayang tetapi bukan memaksakan pikiranmu
karena mereka dikaruniai pikirannya sendiri.

Berikan rumah untuk raganya, tetapi tidak jiwanya, karena
jiwanya milik masa mendatang, yang tak bisa kau datangi
bahkan dalam mimpi sekalipun.

Bisa saja mereka mirip dirimu, tetapi jangan pernah
menuntut mereka jadi seperti sepertimu.
Sebab kehidupan itu menuju ke depan, dan
tidak tenggelam di masa lampau.

Kaulah busur, dan anak-anakmulah anak panah yang melucur.
Sang Pemanah mahatahu sasaran bidikan keabadian.
Dia menentangmu dengan kekuasaanNya,
Hingga anak panah itu melesat, jauh serta cepat.

Meliuklah dengan suka cita dalam rentangan tangan Sang Pemanah,
Sebab Dia mengasihi anak-anak panah yang melesat laksana kilat
Sebagaimana pula dikasihi-Nya busur yang mantap”

Kamis, 22 Desember 2011

Catatan Seorang Demonstran



SEBUAH TANYA


Akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yang biasa
Pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui
Apakah kau masih selembut dahulu
Memintaku minum susu dan tidur yang lelap
Sambil membenarkan letak leher kemejaku

Kabut tipis pun turun pelan pelan di Lembah Kasih
Lembah Mandalawangi
Kau dan aku tegak berdiri
Melihat hutan-hutan yang menjadi suram
Meresapi belaian angin yang menjadi dingin

Apakah kau masih membelaiku semesra dahulu
Ketika kudekap
Kau dekaplah lebih mesra
Lebih dekat

Lampu-lampu berkedipan di Jakarta yang sepi
kota kita berdua, yang tua dan terlena dalam mimpinya
Kau dan aku berbicara tanpa kata, tanpa suara
ketika malam yang basah menyelimuti jakarta kita

Apakah kau masih akan berkata
Kudengar detak jantungmu
Kita begitu berbeda dalam semua
Kecuali dalam cinta

Soe Hok Gie
Selasa, 1 April 1969


PS: puisi ini salah satu puisi yang menggelitik jari-jari gw untuk terus berkarya dalam rangkaian kata. Kata-katanya lugas, dalam, dan bermakna. Menarik untuk dicerna. (Indah PS)

Anak dan Lingkungannya

Anak-Anak Belajar dari Lingkungan Hidupnya

-- Dorothy Law Nolte --

Jika anak dibesarkan dengan celaan
Ia akan belajar memaki

Jika anak dibesarkan dengan permusuhan
Ia akan belajar menentang

Jika anak dibesarkan dengan cemoohan
Ia akan belajar rendah diri

Jika anak dibesarkan dengan toleransi
Ia akan belajar jadi penyabar

Jika anak dibesarkan dengan dorongan
Ia belajar percaya diri

Jika anak dibesarkan dengan pujian
Ia akan belajar menghargai

Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan
Ia akan terbiasa berpendirian

Minggu, 04 Desember 2011

Cerita oma di PSTW


2 minggu memang waktu yang sebentar kawan, namun selama itu gw berada di Panti Sosial tresna Werdha (PSTW) Budi Mulya 3 Ciracas gw mendapat banyak pelajaran dan pengalaman berharga dari oma-oma dan opa-opa disana. Kedatangan di hari pertama kebingungan melanda gw bingung apa yang akan dilakukan, sebagai anak lulusan kemarin sore di ilmu keperawatan dan masih butuh banyak belajar menjadi harapan besar saat datang kesana.

Saat pertama melangkah ke wisma dimana gw ditugaskan sebuah senyum terukir di bibir seorang oma yang lebih senang di panggil mbah. Ya mbah halimah namanya. Beliau tersenyum seolah berkata “selamat datang sayang, kami senang engkau datang”, senyuman itu menjadi sebuah semangat karena berharap dapat berbuat lebih untuk mereka.

Hari pertama menjadi hari pendekatan kepada semua oma-oma dengan berbagai bentuk penyambutan, ada yang dengan tangan terbuka dan senyum lebar menyambut kami hingga kejutekan dan penolakan yang gw rasakan. Dalam hati gw selalu berkata “wajar ini awalnya, tetap bertahan untuk menjadi sesuatu yang beda”

Hari kedua tidak jauh berbeda gw tetap melakukan pendekatan dengan beberapa warga binaan lainnya (WBS, sebutan untun lansia yang tinggal di PSTW). Selain melakukan pengkajian masalah kesehatan individu gw dan rekan-rekan kelompok juga melakukan pengkajian untuk masalah kelompok. Hari ini ada satu oma yang menolak, namanya oma Maryam. Hari ini hanya ada satu orang teman gw, dedew, yang berhasil mendekati beliau sedangkan yang laiinya bernasib sama dengan gw ditolak.

Minggu pertama ini gw dan kelompok belum membuat kegiatan, masih fokus intervensi individu dan persiapan supervisi. Satu lagi WBS yang menarik perhatian gw adalah Oma Cum yang cepat banget akrab dengan mahasiswa, mungkin karena sudah banyak mahasiswa yang datang silih berganti. Bahkan yang lebih mengejutkan lagi tidak sedikit WBS yang tahu tentang supervisi mahasiswa, TAK, dosen, dan lainnya


Hari-hari terus berjalan dan berbagai intervensi keperawatan telah gw lakukan dengan teman-teman kelompok, baik secara individu maupun kelompok. Untuk intervensi kelompok bahkan sebagian lansia telah mengenal istilah terapi aktifitas kelompok (TAK) yang biasa kami gunakan. Hari ke 7 di wisma kami bermain bowling bersama, saat itu gw tahu betul ada seorang oma, Oma Kar, yang baru 3 minggu disana dan masih merasa asing serta sedih. Namun saat kegiatan bermain bowling kami lakukan beliau terlihat turut bergembira dan menikmati permainan bahkan memenangkan permainan.
Besoknya kami merencanakan kegiatan lempar bola ke keranjang, demi mengoptimalkan gerakan lansia kami memutuskan keranjangnya dipegang oleh lansia lainnya sehingga permainan dilakukan berpasangan. Gw tetap memperhatikan respon nonverbal Oma Kar saat terlibat dalam permainan lembar bola ke keranjang. Ini pertama kalinya gw lihat beliau tertawa begitu lepas dan bahagia. Sebuah kebahagiaan tersendiri bagi gw karena sehari sebelumnya beliau menangis karena kangen keluarga dan ingin pulang kampung

Kawan, setiap pertemuan gw yakini pasti ada perpisahan, dan perpisahan itu akan selalu menyedihkan bagi mereka yang telah terjalin sebuah kecintaan. Nah itu yang gw hadapi di hari kesepuluh di PSTW. Nyaris setiap oma menanyakan ‘hari ini perpisahannya ya suster?” Tuhan gw gak tau harus jawab apa… Bahkan pagi ini salah seorang Oma terlihat berbeda, biasanya setiap gw sapa beliau begitu bersemangat dan langsung Tos yang menjadi kebiasaan kami setiap pagi.

Menjelang siang gw semakin bingung apa yang terjadi dengan Oma cum, gw deketin dan mencoba bicara dengan baik. Spontan air matanya mengalir deras, dan bertanya “hari ini perpisahan ya?” oh God pertanyaan itu lagi.. semua cara dan kata-kata gw coba untuk meyakinkan pada Oma bahwa beliau tidak akan kesepian karena akan sering mahasiswa datang, tapi tetap aja. Siangnya setelah makan siang, Oma Cum merokok di depan gw dan teman-teman. Tidak biasanya beliau merokok di depan kami, selama 2 minggu di PSTW beliau selalu merokok sembunyi-sembunyi supaya kami tidak tahu, tapi hari ini beda.

Pukul 14.00 it’s time to say good bye, tapi gak satupun dari anggota kelompok gw yang memulai untuk mengatakan kalimat tersebut, semua masih sibuk bicara, bercanda, bahkan merawat oma-omanya sedangkan gw dapat sms ‘teror’ dari kelompok lain untuk segera berkumpul. Gw mengajak teman lain untuk memulainya, awalnya gw masih biasa saja berusaha tegar dan tanpa rasa apa-apa, berjalan dari satu oma ke oma lainnya, salaman dan mengucapkan perpisahan. Berbagai doa mengalirdari setiap Oma ang disalamin. Sampai akhirnya gw ke tempat tidur mbah halimah, bersalaman dengan beliau dan segera saja beliau memeluk gw erat, sangat erat, begitu erat dan air matanya mengalir deras. Gw masih bertahan menahan bendungan air mata kawan, namun sederet doa dan kata kerinduan terus mengalir dari bibir mbah halimah dan pelukan itu terus kuat kawan, akhirnya bndungan gw jebol dan air mata gw turut menangis.

Selain Mbah Halimah, satu lagi bu Endang yang menangis melepas kami. Sederet doa terus mengalir ketika gw memeluk beliau. Satu inspirasi besar yang beliau berikan kepada gw adalah dengan kondisi satu tangan yang lumpuh pasca stroke namun beliau terus melanjutkan hobinya menulis pada sebuah buku yang dipunyanya. Satu hal lagi, sebuah surat pesan dan doa pernah beliau berikan kepada gw (mungkin lain waktu di publish). Bu ending selalu mengingatkan bahwa “janji adalah hutang”.

Kembali ke Oma Cum, kisah oma yang sangat sulit gw ceritakan. Beliau begitu sedih kawan, tak hanya menangis namun terpancar pandangan kosong dan berkali-kali berkata ‘kalian gak boleh pulang’. Saat semua oma sudah gw salamin beliau duduk di tangga tempat kami turun, dan masih menangis kawan. Bahkan saat hujan turun beliau tidak peduli tetap berada di depan wisma seolah ingin berkata ‘saya akan lepas kalian hingga punggung kalian habis di ujung jalan”. Sampai akhirnya seorang pegawai PSTW berhasil membujuk Oma untuk kembali ke kamar.
Terima kasih oma-oma untuk ilmu dan banyak pengalaman berharga yang engkau berikan, semoga suatu saat tuhan kembali mempertemukan kita. Amin.

Satu hal lagi yang terkesan bagi gw dari seorang mbak Maryam ketika beliau mengajak gw ke dapur hanya sekedar ingin gw tahu dapur dan suatu saat gw datang lagi.
gw: "mbah mau kemana?"
Mbah: "ke dapur"
gw: "loh kan belum jam makan mbah"
mbah: " cuma narok kotak makan aja, suster mau ikut? yuk saya kasih tau dimana dapur supaya nanti klo suster kesini suster bisa jalan-jalan sendiri"
(sebagai catatan gw udha berulang kali ke dapur)
gw: "yaudah mbah sini aku temani"
Mbah: (saat turun tangga) "suster sebenarnya ada jalan satu lagi jalannya tinggi kaya mau naik gunung, tapi jalannya jauh kalau lewat tangga saya suka capek, nanti saya ajak suster lewat sana supaya suster kalau kesini bisa lewat sana juga

jalan yang dimaksud mbah adalah jalan yang disediakan pihak PSTW untuk penggunakan kursi roda, jadi kaya jalan turunan gitu yang adanya di bagian belakang
setelah selesai meletakan kotak makan

mbah: "suster kita lewat jalan yang satu lagi yaa,, nanti kalau suster kesini lagi suster lewat sini juga bisa"
gw: " ok mbah, :) :)"

Mbah mariyam ada yang berkesan lagi dari beliau saat beliau mengatakan ke teman gw tentang gw
"suster yang itu gendut tapi seksi ya. Dia bisa apa aja sus, bisa mengompres orang, bla bla bla" (gw lupa, karena ngomongnya ke teman gw :)hehhee

Beberapa pesan dari oma yang gw ingat:

Mbah Halimah
“Semoga sekolahnya cepat beres ya sayang, dan kerjaan yang baik dan sukses sekolahnya. Mbah selalu doain indah, nama indah selalu mbah sebut dalam doa mbah supaya indah sukses sekolahnya”

Bu endang
“Indah terima kasih yaa,, semoga sukses kuliahnya jangan lupa bu Endang yaa”


Mbah Rokayah

“suster baik banget, suster belum punya pacarkan? Saya doain suster cepat dapat pacar yang baik, yang sayang sama suster, sama orang tua juga. Kalau saya shalat saya akan selalu saya doakan suster, nama suster indah kan?”

Mbah mariyam
“suster semoga cepat dapat kerjaan yang baik, cepat naik pangkat dan dapat jabatan yang baik”

Mbah Lem
“suster semoga sekolahnya berhasilnya,, mbah doain”

Oma Lena
“suster saya doain cepat kurus deh, sukses ya sekolahnya”

Jumat, 04 November 2011

Di Kala ku Mencintaimu


by:indah PS

Di kala ku mencintaimu…
kau buat hidupku bagai tak nyata
tenggelam dalam mimpi dunia
dengan sebuah cinta

Di kala ku mencintaimu…
kau buat aku bagai Kahlil Gibran
setiap kataku bagai sajak roman
kau buat aku seperti superstar
setiap senyumanku laksana rayuan

Di kala ku mencintaimu…
hatiku tiada henti berdebar cepat saat melihatmu
otak ku selalu memikirkanmu
mulutku mengucap namamu
telingaku sayup mendengar suaramu
mataku selalu menangkap bayangmu

Di kala ku mencintaimu…
tiada marah dalam hatiku
sedikit duka dalam jiwaku
hilang oleh senyummu

Di kala ku mencintaimu…
banyak detik kuhabiskan
tak sedikit menit yang kulewatkan
bahkan sangat banyak hari kulalui
mengingatmu
mengenangmu
menantimu
dalam setiap anganku

Di kala ku hanya bisa mencintaimu…
kulihat banyak bayangan didekatmu
menghalangi setiap pandanganku
demi melihat sedikit sinar matamu

Di kala ku memang hanya bisa mencintaimu…
karena itu yang bisa kulakukan
ku tak kan pernah bisa ucapkan
apalagi melafazkan
karena aku memang hanya bisa mencintaimu
dalam hatiku
dalam anganku

Senin, 19 September 2011

Jangan Katakan Rindu

baiklah!!!
jarak, waktu, hujan, badai, gerimis, dan asa telah memisahkan kita
secara raga kau begitu jauh
dan tampak nyata kita akan akan bersama
tapi hati kita kan selalu bersama
...
gelisah dalam sendiri dan kesendirian itu hal biasa
seperti ketika berjalan ditengah malam
cahaya bintang tak akan redup di alam
dan angin akan tetap mengajarkan
arah tujuan serta media penyampai pesan

setidaknya itulah analogi yang ku rasa saat ini
jarak tampak nyata diantara kita
namun bintang-bintang dihati ini
akan selalu menunjuka arah keberadaan
angin akan selalu menyampaikan pesan kerinduan
akan sebuah persahabatan

kekuatan mungkin tak lahir dari sebuah kata
atau dari sebuah wajah merona
namun kekuatan hadir saat kita bersama
meski hanya menghabikan waktu dengan tanpa suara
namun arti hadirmu terasa menghidupkan jiwa
dan rangkulan itu aliran kekuatan sesungguhnya

Rindu!!!
sudah jangan ucapkan kata itu
tanpa terucapkan dapat kubaca dari binar matamu
dari setiap gerakan tanganmu
dan dari setiap caramu memandangku
dan akupun merasakan hal sama padamu sahabatku

seorang bijak telah berkata
keluarga ada orang-orang yang tuhan pilihkan untukmu
sedangkan sahabat
adalah keluarga yang kau pilih dengan hatimu

dan aku rindu...

Depok, 19 September 2011 (22.15WIB)

Untukmu sahabatku: Fiza, Nana, Ami, Nura, Emil, Suci, Jeleq (WIlda)

Sabtu, 10 September 2011

Saat Janji terucap

‘Seorang yang cakap mampu melewati lingkungan yang enak, kurang enak, cukup enak, tidak enak, bahkan lingkungan tidak enak sama sekali’
(Dekan FIK UI, Dewi Irawati dalam orientasi Pendidikan Profesi 2011, Depok 7 September 2011)

Sebuah inspirasi dari beliau yang sudah menikmati asam garam profesi ini. Selain menjadi orang nomor satu di institusi keperawatan pertama di Indonesia, Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, beliau saat ini juga menjadi orang nomor satu di organisasi keperawatan nasional Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Dengan pengalaman beliau pantaslah kiranya kami larva-larva keperawatan ini bercermin dari sikap dan perkataan beliau. Dan quote di atas adalah salah satu yang menginspirasi gw saat memasuki tahapan profesi.

Mengawali masa baru dan tahapan baru dalam kehidupan kami di perkuliahan. Sebuah masa yang berat menurut sebagian orang, ya benar masa profesi. Hari ini semuanya dimulai dengan pengangkatan janji kepaniteraan sebelum masa profesi dimulai. Dengan kebanggaan sebuah seragam baru resmi kami gunakan, dengan seragam serba putih dengan makara di dada kiri kami menambah prestisiusnya seragak tersebut.

Memang tak dapat dipungkiri, langkah kami sempat terseok-seok dalam melanjutkan pendidikan ini karena beragai hal, yang akhirnya alam melakukan seleksinya dengan terdaftarnya sekitar 89 orang sarjana regular yang melanjutkan tahap profesi. Tentunya yang tidak melanjutkan mempunyai pertimbangan lain untuk kehidupan mereka.
OK, balik lagi ke janji kepaniteraan tadi. Kenapa harus ada janji Kepaniteraan? Profesi kami (perawat) adalah bagian dari ujung tombak pelayanan kesehatan di Indonesia, sesuai dengan kode etik profesi sebelum kami terjun ke lapangan memberikan asuhan keperawatan tentunya kami harus diangkat janjinya untuk benar-benar menjalankan kode etik keperawatan demi pelayanan kesehatan yang lebih baik.

Tepat pada 9 September 2011 pukul 09.30 Wib upacara pengangkatan janji kepaniteraan ini dimulai. Awalnya sebuah perasaan campur aduk yang kami rasakan, karena dengan seragam ini kami akan mengemban beban di pundak kami memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat meskopun kami sendiri masih dalam tahap belajar. Suasana khidmat ketika Dekan kami membacakan janji dan kami mengikuti sempat mengalir semangat besar dan berdiri bulu roma kami menghayati isi janji.

Sebuah pesan disampaikan oleh dekan kami “hari ini kalian berjanji bukan dihadapan kami pembimbing kalian, tapi kalian akan berjanji dengan diri sendiri dan Allah SWT yang maha tahu isi hati kalian untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat”
Diantara delapan poin janji yang kami ucapkan satu poin yang sangat berkesan bagi kami adalah salah satu poinnya menyebutkan
“saya akan senantiasa berusaha untuk belajar dengan kemampuan tertinggi yang saya miliki dan senantiasa menjaga kesehatan saya”.



Sekali gw ulangi KEMAMPUAN TERTINGGI, sudahkah kita bersiap menghadapi masa penting ini dengan kemampuan tertinggi??

Rabu, 20 Juli 2011

Sensasi Pulau Tidung

Wisata bahari Indonesia merupakan salah satu potensi wisata yang menjanjikan. Keindahannya selalu menjadi pujaan para wisatawan dan pecinta lautan. Kepulauan seribu adalah salah satu dari sekian banyak potensi bahari negeri ini. Terdiri dari banyak pulau-pulau yang indah, serta pemandangan bawah laut yang mengesankan.


Gw selalu suka dengan laut, meski kadang kapal-kapalnya gak pernah ramah penumpang. Mulai dari bau solar yang menyengat, posisi penumpang yang asal-asalan, hingga tikus yang berkeliaran, setidaknya demikian gambaran kapal dalam perjalanan gw ke Pulau Tidung,salah satu pulau di Kepulauan seribu.


Keberangkatan kapal menuju pulau adalah pagi sekitar jam setengah tujuh hingga pukul tujuh dari Muara angke jakarta utara. Pagi ini gw telat, sampai di dermaga sekitar pukul setengah 8, tapi berhubung ini weekend jadi calon penumpang yang juga ramai gw dan rombongan naik kapal pukul 10 pagi.

Menurut sang nahkoda kapal perjalanan akan menghabiskan waktu 2-2,5 jam. gw mengambil posisi di dek bawah, namun saat pertama duduk menjadi hal yang sangat mengejutkan seekor tikus berjalan dari arah atas ruang mesin menuju tempat duduk gw, spontan gw terkejut dan langsung pindah posisi. Akhirnya gw duduk di atas ruangan mesin.

Selama perjalanan gw memutuskan untuk tidur, karena penumpang yang penuh (sesak) dan perjalananpun masih panjang. Terbayang donk bagaimana tidak enaknya aroma di atas kapal ini, bau pembakaran solar begitu menyengat, penumpang yang tidak tau diri pun masih sempat-sempatnya menyulut kertas gulung isi tembakau yang penuh kandungan nikotin dan ribuan racun lainnya. Alhasil gw harus menggunakan masker untuk menghindari keracunan.



Tapi tenang aja, penderitaan gw diatas terbalaskan lebih oleh indahnya panorama laut kepulauan seribu. Sejam perjalanan saja mata kami dimanjakan oleh hamparan laut biru dan riakan air yang selalu menggoda. Angin laut pun semilir menyejukan dek kapal yang penuh penumpang, sesekali anda akan menemukan pulau-pulau kecil yang ditumbuhi banyak pohon hijau. Sebuah kekayaan alam yang benar-benar harus kita jaga.
Sampai di dermaga, gw bahkan tak berhenti-hentinya berdecak kagum, air laut yang masih begitu jernih dan ikan terlihat jelas berenang kesana kemari. Capek perjalanan seketika hilang dan gw bersemangat menjelajahi tidung.

Antrian wisatawan untuk loncat di jembatan cinta
Jembatan Cinta
Pulau tidung terdiri dari pulau tidung besar dan tidung kecil. Tidung besar dijadikan tempat tinggal warga dan pusat kegiatan. Di pulau tidung besar terdapat kantor kelurahan tidung, sebuah puskesmas, dan SMK. Sedangkan tidung kecil menyajikan keindahan yang tak kalah lebih bagus dengan tidung besar, hanya saja di pulau ini sedikit sekali pemukiman warga sehingga masih terlihat alami. Tentang pemandangan sudah tidak diragukan lagi keindahannya.
Antara tidung besar dan tidung kecil dihubungkan oleh sebuah jembatan panjang yang lebih dikenal dengan jembatan cinta, yang mana masyarakat percaya barang siapa yang datang kesana dengan kekasihnya maka akkan abadi cinta mereka (sayangnya gw datang bukan dengan pasangan gw, hahahaha *sedih)
Jembatan ini sangat mempesona, melintang tangguh diantara hamparan laut jernih penuh terumbu karang dan ikan-ikan kecil yang begitu bebas berenang. Menjadi objek yang menarik buat berfoto. ketika gw melintasi jembatannya dalam benak gw cuma ingin segera nyemplung tuh ke laut, mupeng banget liat air lautnya, tapi masih siang banget dan jadwal snorkeling masih besok pagi. Nah di jembatan ini wisatawan juga bisa uji nyali dengan loncat dari ketinggi 3-4 meter ke laut, tapi Ingat bagi yang mau loncat tetap waspada jika ada boat atau banana boat yang lewat :), pertama gw kesana pernah ada korbannya, sekarang sudah ada yang jaga dan memberi aba-aba :).


Pemandangan laut sepanjang jembatan cinta
Sayangnya jembatan ini tidak terkelola dengan baik, setengah perjalanan kayu-kayunya mulai rapuh dan kadang membahayakan bagi yang melewatinya, hingga diakhir perjalanan menuju tidung kecil gw harus fokus melihat jalan kalau tidak ingin kaki jeblos di kayu yang rapuh.
Meskipun demikian gw tetap mencintai laut pulau tidung ini, di tengah jembatan terdapat sebuah tanjakan yang dijadikan tempat terjun bebas oleh mereka-mereka yang berenang, sekali lagi gw mupeng saudara-saudara, gw cuma bisa mengelus dada dan bersabar menunggu besok datang.. Hahahaa

oke, cukup perjalanan tidung besar dan kecilnya yang pasti gw sangat excited sampai gak mampu menggambarkan dengan kata-kata lagi. Gw bangga menjadi bagian dari bangsa yang kaya ini meski gw baru melihat sebagian kecil keindahan laut Indonesia.
Sore dipantai tentu saja sunset yang ada di benak kita semua. O ya gw lupa selama di tidung anda dapat menikmati fasilitas sepeda untuk keliling pulau, ya meski sepeda harus disewa selama seharian atau sampai anda pergi meninggalkan pulau tidung. Nah sore harinya gw ama yang lain kelilinng pulau tuh mencari posisi yang tepat menikmati sunset, segeralah kita gowes sepeda ke pantai utara (begitu masyarakat menyebutnya). Subhanalloh gw kembali tercengan oleh keindahan pulau ini, di tempat gw menikmati sunset di perairan dangkal begitu banyak jenis ikan hias yang berenang bebas, tangan gw ampe gatal dah pengen nangkap tu ikan, sayangnya gak ada pancing ataupun jaring yang bisa digunakan untuk menangkap ikan.
 Sunset dari Jembatan Cinta yang menghubungkan P.Tidung Besar dan P. Tidung Kecil

 Malam di Tidung, kebetulan lagi malam nisfu sya'ban nih dan kebetulan lagi homestay gw sebelahan ama mushalla,, hmm gw semakin bersyukur dengan keindahan yang gw nikmati sore ini. Gw benar-benar lupa tuh yang namanya capek, jadi selama di homestay yang lain sibuk antri mandi gw malah nulis blog ini.. Hahaha... Dalam benak gw malam ini akan ada acara barbeque-an sehingga perut akan tenang hingga pagi kembali datang.

Nice, malam ini purnama boy. Dari bibir pantai kita makan menikmati hasil laut ditemani bulan purnama dan deburan ombak yang terus menggoda. Untuk ambil angle foto jangan ditanya lagi tidung juaranya. Malam ini gw benar-benar kelaparan setelah capek seharian mengelilingi tidung. Jadilah malam ini makan besar dengan menu ikan bakar, cumi goreng tepung, pergedel kentang, tempe orek, sayur kangkung, dan kerupuk,, hmm..

Liat bersihnya laut kita, terumbu karang terpancar jelas

Selesai makan plus foto-foto di tepi pantai ditutup dengan pesta kembang api. Indahnyaaa... Berasa pengen teriak-teriak melepaskan penat diri selama di Depok kota penuh macet dan tentunya bising. Gw mendapatkan suatu persembahan yang sangat menarik dari alam.

Tidur malam ini gw menjadi sangat excited dan bertekad harus segera bangun pagi karena besok pagi jadwalnya snorkeling.... Hmm menikmati pemandangan alam bawah laut kepulauan tidung sembari melakukan transplantasi terumbu karang.  Yah di Negara kita kini setidaknya terdapat 20% dari total terumbu karang dunia, jenis ikannya pun beragam dengan warna lucu-lucu dan enak dipandang...
oke, paginya gw dan rombongan mulai berangkat menuju spot yang sudah ditentukan untuk snorkeling. Kira-kira di sekitar pulau payung yang masih kecamatan pulau tidung. Perjalanan ke pulang payung menghabiskan waktu sekitar setengah jam tapi semua terasa lama sekali karena gw udah gak sabaran nyebur ke laut.
Wahh airnyaa jernih bangeett.. kapal berhenti dan melepaskan jangkar gw langsung loncat.. huaahhh asiin tenaann (ya iyalah namanya juga air laut). Terumbu karangnya sangat variasi dan ikan-ikan pun tak segan menghampiri. Berkali-kali jari tangan gw digigit ikan-ikan kecil saat memberi makan dengan biskuit yg kita bawa. arrgghh indah banget bahkan gw udah gak tau lagi udah berapa lama gw dalam air. Pokoknya gw gak puas-puas memandangi pemandangan bawah lautnya, walau sesekali beberapa karang menyebabkan kaki terluka karena dangkal.


Saran buat teman-teman yang akan melakukan snorkeling dan tidak terbiasa menggunakan kaki katak sebaiknya tidak usah menggunakan kaki katak, karena karang di sekitar P.Tidung dangkal dan berisiko rusak kena kaki katak yang teman-teman gunakan. Selain itu jangan mematahkan batu karangnya yaaa,, karena karang hanya tumbuh 1-2cm per tahunnya,, bayangkan jika kitamerusak karang perbaikannya akan sangat lama :) :)

"Selamatkan laut Indonesa, Lindungi Batu Karang"
  Tetaplah jaga keindahan terumpu karang laut Indonesia khususnya P.Tidung, supaya anak cucu kita tetap bisa menikmati keindahannya kelak.
Tidung akan selalu merindukan...

Apakah nyanyian laut berakhir di pantai atau dalam hati-hati mereka yang mendengarnya?
-Khalil Gibran-

 _____________________________________________________________________

Blog ini ikut serta dalam Lomba Blog "keindahan Pulau Seribu" yang diadakan oleh Dinas Pariwisata DKI Jakarta bekerja sama dengan Viva.co.id. Akun pemilik blog ini @indahps_07 juga sudah follow @jakartatorism dan @viva_log




Selasa, 18 Januari 2011

Journey to Jatinangor

Setelah hampir 4 tahun di Depok Jawa Barat ini untuk kali pertamanya gw menginjakan kaki di Jatinangor-Jawa Barat. Yeahh.. setelah beberapa kali penundaan (tepatnya pembatalan) atas undangan sahabat gw Era Marisha yang kuliah di Unpad Jatinangor akhirnya kali ini gw berhasil mencapai sebuah kota kecil sekita 2,5 jam perjalanan dari Depok (jika lancar)

Mungkin sang pengundang a.k.a Era Marisha sudah mulai bosan mengajak gw untuk mengunjunginya di tempat dia menuntut ilmu (lebay) karena alasan waktu yang sempit dan jadwal yang padat (halah...) gw masih belom sempat memenuhi undangan tersebut. Sampai akhirnya liburan kali ini, liburan terakhir sebelum masa wisuda kami datang di bulan Agustrus-September gw memberanikan diri berangkat ke Jatinangor seorang diri... ^^,. Bermodal nekat dan petunjuk perjalanan yang diberi sahabat gw berangkat lah gw pada tanggal 12 Januari menuju Jatinangor.

Bagi gw perjalanan bukanlah tempat yang gw tuju tapi dengan siapa gw melakukan perjalanan atau siapa yang gw tuju pada tujuan tersebut. Karena pada dasarnya gw bukanlah seorang pecinta travelling yang suka berjalan kemana gw suka mencari hal yang baru. Tapi satu hal yang gw suka adalah hunting foto dimanapun gw berada.

Entah sejak kapan hobi fotografi itu merasuki diri gw, yang jelas melihat setiap karya yang gw goreskan melalui jepretan-jepretan dari kamera Sony hadiah dari Papa gw ada sebuah kepuasan yang gw rasakan. Sebenarnya gw masih menyimpan hasrat mendalam untuk memiliki sebuah kamera D-SLR tapi gw harus nabung duluuu..huhu T_T

Kembali ke perjalanan gw menuju Jatinangor, menurut petunjuk yang gw dapat gw harus turun dari bis Primajasa yang membawa gw dari Lebakbulus ketika sang kondektur berteriak "cileunyi,, cileunyii,," Nama daerahnya memang tidak terlalu asing bagi gw, karena waktu mau ke Tasikmalaya, Sumedang, atau Sukabumi (rute yang pernah gw tempuh) gw selalu melewati daerah tersebut. Hanya saja karena sekarang itu menjadi tujuan utama gw sempat was-was takut ketiduran, secara perjalanan 2,5 jam itu mampu menyedot kesadaran gw setengah perjalanan hingga tertidur dengan sangat pulas.. (hahha,, emg pelor)

Di Jatinangor gw udah ketemu dengan Era.. hmm seperti biasa dia adalah seorang yang selalu bersemangat dalam mengenalkan segala sesuatu ke gw. Di angkot aja kalau gw ingat-ingat dia selalu mengenalkan gw beberapa hal dan tempat-tempat menarik di Jatinangor. Seperti memberi tahu Kampus IPDN, tempat makan, salon, Mall, dan tentunya Kampus UNPAD. Sayangnya gw bukan manusia sangat ekspresif menyambut setiap semangatnyaa.. hahaa.. *maafkan sayaa.. Tapi yang gw salut dia selalu bersemangat meski gw tetap datar.. hahaha :D :D *thx u Eraaa.

Hmm.. Jatinangor kesan gw saat sampai disana sebuah kota kecil yang asri dan mulai padat penduduk. Gimana gak dari pantauan gw aja ada setidaknya 3 kampus di kota ini (Unpad, IPDN, satu lagi lupa..hehe) Dengan kampus yang menyedot banyak mahasiswa ini tentunya akan terjadi pertambahan penduduk secara de facto. Hal ini tentunya akan mempengaruhi pada masyarakat sekitar dengan mengeliatnya perekonomian masyarakat karena banyak mahasiswa. Misalnya banyak penduduk yang membuka usaha kosan, warung makan, warnet, dan sebagainya
(to be continued)

Rabu, 12 Januari 2011

kawan, aku rindu


Jatinangor, 12 Jan'11
by:indah PS

Kawan mengertilah
akan rinduini
kebersamaan yang pernah ada
pelan-pelan sirna
kawan aku disini
memandangi catatan perjalanan
ketika hati terbenam sepi
kita membunuhnya dengan penuh arti
kawan
lihatlah gambar masa lalu itu
kau, aku, semua bahagia saat bersama
kita bersama meniti asa
melenyapkan duka..
kawan
menangis dalam pelukanmu
melenyapkan duka yang menyesakan dada
dalah khilafku kau maafkan
dan ingatkan dengan kesabaran
kawan, dipenghujung kebersamaan
kubuatkan prasasti dari ketulusan yang dalam
dari hati
kawan.
aku rindu..

Kamis, 06 Januari 2011

Tentang kamu

Depok, 050110, 00.35 WIB
by: Indah PS




ku hanya tau namamu
rupamu dari gambar-gambar masa lalu
tentangmu dari kisah orang-orang sekitarmu
namun ku tak pernah tau lebih dari itu
sedikit harap terlintas saat muncul nama itu
dalam akun fesbukku
dan itu nama mu
ku menganggap biasa
namun kisahmu terus mengalir
mempengaruhi benakku
dan menggiring perasaan itu
entah kemana terbawa sebuah rasa
dan ku masih dipenuhi tanda tanya
hanya saja...
saat ini ku ingin mengenalmu lebih
lebih dari sekedar nama
lebih dari gambar-gambar kisah lama
atau kisah-kisah dari mereka yang mengenalmu