Selasa, 18 Januari 2011

Journey to Jatinangor

Setelah hampir 4 tahun di Depok Jawa Barat ini untuk kali pertamanya gw menginjakan kaki di Jatinangor-Jawa Barat. Yeahh.. setelah beberapa kali penundaan (tepatnya pembatalan) atas undangan sahabat gw Era Marisha yang kuliah di Unpad Jatinangor akhirnya kali ini gw berhasil mencapai sebuah kota kecil sekita 2,5 jam perjalanan dari Depok (jika lancar)

Mungkin sang pengundang a.k.a Era Marisha sudah mulai bosan mengajak gw untuk mengunjunginya di tempat dia menuntut ilmu (lebay) karena alasan waktu yang sempit dan jadwal yang padat (halah...) gw masih belom sempat memenuhi undangan tersebut. Sampai akhirnya liburan kali ini, liburan terakhir sebelum masa wisuda kami datang di bulan Agustrus-September gw memberanikan diri berangkat ke Jatinangor seorang diri... ^^,. Bermodal nekat dan petunjuk perjalanan yang diberi sahabat gw berangkat lah gw pada tanggal 12 Januari menuju Jatinangor.

Bagi gw perjalanan bukanlah tempat yang gw tuju tapi dengan siapa gw melakukan perjalanan atau siapa yang gw tuju pada tujuan tersebut. Karena pada dasarnya gw bukanlah seorang pecinta travelling yang suka berjalan kemana gw suka mencari hal yang baru. Tapi satu hal yang gw suka adalah hunting foto dimanapun gw berada.

Entah sejak kapan hobi fotografi itu merasuki diri gw, yang jelas melihat setiap karya yang gw goreskan melalui jepretan-jepretan dari kamera Sony hadiah dari Papa gw ada sebuah kepuasan yang gw rasakan. Sebenarnya gw masih menyimpan hasrat mendalam untuk memiliki sebuah kamera D-SLR tapi gw harus nabung duluuu..huhu T_T

Kembali ke perjalanan gw menuju Jatinangor, menurut petunjuk yang gw dapat gw harus turun dari bis Primajasa yang membawa gw dari Lebakbulus ketika sang kondektur berteriak "cileunyi,, cileunyii,," Nama daerahnya memang tidak terlalu asing bagi gw, karena waktu mau ke Tasikmalaya, Sumedang, atau Sukabumi (rute yang pernah gw tempuh) gw selalu melewati daerah tersebut. Hanya saja karena sekarang itu menjadi tujuan utama gw sempat was-was takut ketiduran, secara perjalanan 2,5 jam itu mampu menyedot kesadaran gw setengah perjalanan hingga tertidur dengan sangat pulas.. (hahha,, emg pelor)

Di Jatinangor gw udah ketemu dengan Era.. hmm seperti biasa dia adalah seorang yang selalu bersemangat dalam mengenalkan segala sesuatu ke gw. Di angkot aja kalau gw ingat-ingat dia selalu mengenalkan gw beberapa hal dan tempat-tempat menarik di Jatinangor. Seperti memberi tahu Kampus IPDN, tempat makan, salon, Mall, dan tentunya Kampus UNPAD. Sayangnya gw bukan manusia sangat ekspresif menyambut setiap semangatnyaa.. hahaa.. *maafkan sayaa.. Tapi yang gw salut dia selalu bersemangat meski gw tetap datar.. hahaha :D :D *thx u Eraaa.

Hmm.. Jatinangor kesan gw saat sampai disana sebuah kota kecil yang asri dan mulai padat penduduk. Gimana gak dari pantauan gw aja ada setidaknya 3 kampus di kota ini (Unpad, IPDN, satu lagi lupa..hehe) Dengan kampus yang menyedot banyak mahasiswa ini tentunya akan terjadi pertambahan penduduk secara de facto. Hal ini tentunya akan mempengaruhi pada masyarakat sekitar dengan mengeliatnya perekonomian masyarakat karena banyak mahasiswa. Misalnya banyak penduduk yang membuka usaha kosan, warung makan, warnet, dan sebagainya
(to be continued)

1 komentar:

  1. hahahahhaha...nama saya disebut2...bayarrr....
    Nice journey,didn't you???
    Ditunggu kunjungan selanjutnyaaaa

    BalasHapus